move, move..  

Posted by puu'

maaf atas ketidaknyamanannya, tapi blog putu FIX pindah ke http://blog.djarumbeasiswaplus.org/agniasri. main2 kesana yaaa ;)

S A N T O L O, Indahnya hamparan samudera yang belum tereksplorasi  

Posted by puu'


Ingin merasakan damainya suasana pantai dengan suara deburan ombak, tanpa banyak orang lain yang mengganggu? Santolo jawabnya. itulah pantai yang cukup terkenal di wilayah Selatan Jawa, tepatnya di Kecamatan Pameungpeuk, Garut. Pantai Santolo sendiri terletak kurang lebih 2 Km dari Kecamatan Pameungpeuk atau 150 Km dari kota Garut.

untuk mencapai kecamata Pameungpeuk Garut, kita harus menempuh jalan yang panjang, kurang lebih 150 km dari Kota Bandung dan memerlukan sekitar 3 - 4 jam perjalanan. dari Garut kota, kita perlu melewati Gunung Gelap yg kini tak lagi gelap karena sudah dipenuhi oleh warung di pinggir jalan dan terdapat kebun teh yang membentang indah. Dibelakang Pantai Santolo terdapat tempat meluncuran roket milik pemerintah negara ( LAPAN ) yang dibatasi oleh jalan beraspal dan hutan bakau yang indah.

Eksotisnya pantai ini dapat dirasakan dengan hamparan pasir dengan pemandangan indahnya deretan pegunungan disekitar pantai. Ombak-ombak besar yang berasal dari Laut Selatan atau Samudra Hindia dan kapal – kapal nelayan menghiasi pantai dan menarik perhatian para wisatawan.

Selain dapat menikmati indahnya bibir pantai dengan pasir putih yang dilatarbelakangi pegunungan, ternyata ada satu spot yang perlu di kunjungi. Penduduk setempat berkata, “ini lah santolo sebenarnya”

Penasaran? Pastinya. Karena pada awalnya saya pun penasaran. Ternyata ada pantai yang terlihat seperti pantai milik pribadi (private beach) karena sepi pengunjung. Pantai ini merupakan pantai perawan karena belum dieksplor oleh para wisatawan. Untuk mencapai pantai ini, kita perlu naik perahu milik penduduk setempat untuk menyeberang. Biaya naik perahu sangatlah murah, hanya Rp 2.000,- dan tidak memakan waktu yang lama.

Setelah menyeberang, kita harus menyusuri jalan setapak. Di ujung jalan setapak kita akan melihat pos untuk memeriksa keadaan pasang surut air laut. Di dekat pos ada jembatan menuju pantai yang indah tersebut. Yang menandakan kita sudah sampai ialah terdapat karang yang besar di pinggir pantai. Pantai tersebut memiliki pasir yang putih. Namun berbeda dengan pasir yang dimiliki oleh Santolo di garis pantai, pasir ini berbentuk butiran dan bercampur dengan kerang – kerang. Di pantai Santolo ini, masih dapat ditemukan binatang – binatang laut seperti umang, kepiting, ikan karang, gurita kecil, dan bulu babi.

Jika anda memiliki cukup banyak waktu, cobalah untuk melakukan perjalanan menyusuri pantai Santolo menuju pantai Sayangheulang. Ada banyak pemandangan indah yang dapat dilihat sepanjang jalan. Perjalanan menuju pantai Sayangheulang memiliki dua rute yaitu rute hutan dan rute pantai. saya memilih rute pantai karena menurut penduduk setempat, rute hutan harus melalui tanah becek dan banyak nyamuk yang berterbangan.



Fenomena matahari tenggelam tentu saja bukan suatu hal yang baru untuk dinikmati, namun dapat menjadi pengalaman tersendiri apabila kita dapat menikmatinya di pinggir pantai sambil minum kelapa muda yang langsung dapat diminum dari buahnya (tanpa gelas). Buah kelapa muda sangat mudah didapat dari warung – warung dan restauran yang berada di pinggir pantai. Di restaurant – restaurant tersebut juga kita dapat menikmati berbagai jenis seafood dengan olahan khas sunda. dan FYI, menikmati sunset di pinggir pantai santolo itu KEREN BANGET!

Kebetulan yang tak disengaja, saya tinggal di Desa Mancagahar Kabupaten Pameungpeuk selama satu bulan untuk program pengabdian masyarakat. Paada malam itu sedang Bulan Purnama. jadi setelah puas menikmati sunset dan kelapa muda, saya membuat api unggun di pinggir pantai bersama teman - teman saya. :D

Berbeda dengan pantai umum lainnya, pantai Santolo belum resmi dijadikan objek wisata dengan mendapatkan pengembangan sendiri dari pemerintah setempat sehingga belum adanya permainan laut (water sport) yang bermacam-macam seperti Banana Boat, parasailing, flyingfish maupun penyewaan papan untuk para surfer. Namun tidak perlu bingung soal penginapan jika anda ingin mengunjungi Pantai Santolo karena disekitar pantai itu warga juga telah memanfaatkan wisatawan sebagai sumber perekonomian mereka dengan membuka lahan untuk penginapan. hanya saja penginapan sederhana yang akan kita temukan.

(maaf ya foto2nya banyak, saya ga tahan untuk ga mamer keindahan ke kalian, hehe)
supaya ga bosen juga bacanya..Selamat menikmati keindahannya :)


Mengenai PARIWISATA


Seperti yang telah saya kemukaan diatas, Pantai Santolo memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan tempat pariwisata. Seperti yang kita ketahui bahwa pariwisata merupakan suatu aset yang sangat menguntungkan bagi suatu daerah. Pariwisata adalah suatu industri yang tidak menimbulkan polusi namun memiliki pemasukan berupa devisa yang dapat memajukan perekonomian serta pendapatan bagi masyarakat pada suatu daerah. Pantai Santolo telah memiliki unsur pokok yang harus dimiliki oleh sebuah daerah wisata yaitu obyek wisata dan daya tarik wisata.

Laut yang indah dengan hamparan pasir yang lembut dan bersih serta angin semilir pantai yang segar tentu merupakan suatu aset tersendiri bagi daerah Pamengpeuk untuk dapat dikembangkan sehingga menjadi tempat tujuan wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Dan jika diolah dengan baik, Pantai Santolo akan menjadi aset yang sangat menguntungkan bagi Pemda dan masyarakat setempat.

Pariwisata merupakan suatu aset yang sangat menguntungkan bagi suatu daerah ataupun negara. Pariwisata adalah suatu industri yang tidak menimbulkan polusi namun memiliki pemasukan berupa devisa yang dapat memajukan perekonomian serta pendapatan bagi masyarakat pada suatu daerah. Namun sayangnya pemerintah daerah setempat belum terlalu berminat mengelolanya.

Pantai Santolo benar - benar berpotensi, hanya saja kurang eksplorasi. beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :

  • Pantai Santolo merupakan pantai yang indah, namun hanya masyarakat setempat dan beberapa wisatawan lokal yang berkunjung kesana. Pemerintah perlu mengadakan fasilitas ataupun tindakan yang dapat mendorong peningkatan jumlah pengunjung, publikasi dan pembenahan infrastruktur objek wisata sangat perlu dilakukan. pada umumnya (dan saya pun merasa demikian) para wisatawan akan tertarik dengan suatu objek wisata jika fasisitas , keindahan, kebersihan dan kenyamanan obyek wisata. Pemerintah juga harus mampu mempublikasikan kelebihan potensi wisata yang dimiliki daerahnya. itulah beberapa hal yang menurut saya perlu adanya perhatian yang lebih dari pemerintah daerah yang sekarang pada kenyataanya sangat sedikit sekali pengunjung yang datang ke Pantai Santolo.
  • Seperti yang saya amati, pengunjung Pantai Santolo merupakan kelas menengah dan menengah kebawah. kenapa bisa demikian? Jika saya lihat (bukan sombong atau nyombong2in kampung halaman,hihi ;p) Pulau Bali yang juga memiliki daerah wisata bahari sudah dapat menggaet wisatawan dari kelas AAA+ sampai kelas bawah. Hal ini bisa kita tinjau dari poin pertama tadi mengenai infrastruktur yang kurang memadai. hendaknya hal itu bisa menjadi perhatian pemerintah setempat. Kita tahu potensi wisata yang kita miliki sebenarnya memiliki banyak sekali keistimewaan dan keunggulan. Sayang sekali jika tidak dimanfaatkan.
  • Kecamatan Pameungpeuk memiliki banyak sekali industri kecil pengolah agar - agar kertas, Nugget Ikan, Pengolahan Rumput Laut, Cinderamata, dan lain sebagainya. Apabila pemerintah dapat melihat adanya peluang dari fenomena tersebut, dimana setiap wisatawan pasti membutuhkan souvenir, cinderamata atau oleh - oleh khas daerah setempat, maka jika pemerintah setempat dapat membantu pergerakan usaha kecil menengah yang dapat menaikan roda perekonomian masyarakat dan dapat membantu tersedianya lahan pekerjaan sehingga mengurangi tingkat pengangguran.
  • Menurut Bambang Sunaryo (2000 : 27) di lihat dari makna ekonomi, pembangunan kepariwisataan lokal diharapkan mampu menggalakkan kegiatan ekonomi, termasuk kegiatan sektor-sektor lain yang terkait, sehingga lapangan kerja, pendapatan daerah, pendapatan negara serta devisa dapat ditingkatkan melalui pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan lokal.

Bukan tidak mungkin nantinya Pantai Santolo akan menjadi daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Bukan tidak mungkin pula bisa menjadi seperti Pantai pangandaran, Green Canyon, bahkan pantai - pantai di Pulau Bali. Pantai Santolo hanya memerlukan perhatian oleh pemerintah setempah sehingga dapat dikelola dengan baik agar potensi - potensi yang dimilikinya dapat tereksplorasi dan bermanfaat bagi penduduk sekitar.

Semoga dengan adanya tulisan ini, pemerintah menjadi tergugah dan mau mempromosikan potensi wilayahnya sehingga banyak investor yang menanamkan modalnya untuk membangun sebuah industri pariwisata di Garut, khususnya daerah Pameungpeuk.


Israel vs Palestine (part II)  

Posted by puu'

Lagi – lagi Israel dan lagi – lagi dunia gempar dengan isu penyerangan Israel – yang kali ini menyerang kapal Mavi Marmara (kapal yang membawa relawan dalam misi kemanusiaan "Freedom Flotilla" ke Gaza).

Kemarin – kemarin gw sempet menutup mata. Karena menurut gw itu bukan masalah Indonesia, (wong yg rusuh Israel-palestina, kok kita yg rebek demo sana sini ) yang kalau ada demo atau apapun yang berhubungan dengan Israel-Amerika di Indonesia malah gw cibir dan gw anggap sebagai upaya sok tau-mau ikut campur aja-dan merugikan diri sendiri.

Kenapa gw sebut sok tau dan mau ikut campur aja? Karena menurut gw itu masalah ada di luar kapasitas Indonesia. Mau bicara tentang solidaritas beragama atau solidaritas kemanusiaan atau solidaritas apapun, yang kalau kita tidak memihak salah satu yang dianggap benar kita disebut2 sebagai orang yang gak punya hati dan kemudian mengkambinghitamkan pihak lainnya yang dianggap salah. Kenapa ga ngurusin masalah toleransi dan solidaritas ras dan suku yang ada di Indonesia dulu?

Gw pernah ngebahas ini dalam postingan gw beberapa waktu yang lalu dengan judul Israel vs Palestine, dimana banyak pro dan kontra mengenai tulisan gw itu. dan gw masih memegang pandangan gw untuk tetap ‘mengubah hal kecil untuk sesuatu yang besar’. (lebih lengkapnya mohon dibaca ulang postingan saya itu)

Dan kenapa gw sebut merugikan diri sendiri? Karena beberapa waktu lalu, inget kasus pemboikotan brand Amerika/Israel? Yang pada akhirnya banyak orang yang mendemo untuk menutup restoran cepat saji McDonalds? Pada saat itu, di Jakarta dan Bandung banyak mahasiswa yang menuntut ditutupnya McDonalds. Coba kalau diliat dari sisi lainnya, McDonalds itu suatu bentuk usaha franchise. Brand-nya emang berasal dari Amerika. Tapi pemiliknya? Orang Indonesia. Bahan makanannya berasal dari peternak ayam Indonesia. Nasi dan sayurannya berasal dari petani Indonesia. Distributor kertas bungkusannya? Pasti dari Indonesia juga. Karyawan yang kerja shift2an 24 jam di setiap counter? Orang Indonesia juga. Coba bayangkan, kalau misalnya restoran cepat saji itu ditutup, siapa yang rugi? Masyarakat Indonesia jg kan? gw juga rugi, sebagai anak kosan yang rajin ber 14045 kalo lg mager dan kelaparan ;p

Tapi kali ini gw turut berbela sungkawa, karena di dalam kapal itu terdapat 12 relawan asal Indonesia yang tergabung bersama 369 sukarelawan dari seluruh dunia. Ada sembilan kapal dengan berbagai ukuran dalam misi menembus blokade Israel ini. Kapal-kapal ini mengangkut 10.000 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza. Dari informasi terakhir versi kompas.com pukul 20.48 WIB, kapal2 itu sekarang digiring ke wilayah Israel.

Gw prihatin, sangat – sangat prihatin karena ternyata hal – hal tidak berperikemanusiaan itu bener2 ada. Ketika elo bisa tertawa saat melihat orang di sekitar lo nangis atau kesakitan karena elo, disaat hidup mati seseorang ada di tangan elo, dan ketika banyak pihak ingin membatu tapi elo masih mau mencegah segala bantuan yang datang untuk mereka. Itu bener2 SAKIT JIWA!

Perang kepentingan, ya Tuhan, 2010 masih aja ada perang? Disaat semua orang, semua warga negara menuntut ilmu setinggi – tingginya, berkompetisi dan olimpiade akademik, ujung – ujungnya semua masalah diselesaiin pake perang? Buat apa dong sekolah tinggi2?

There Are Some Crimes That Cannot Be Forgiven

There are some crimes that cannot be forgiven,
For which no punishment can be enough,
Which should by such harsh sentence be forbidden
That none would dare so damned a fortune touch.
And yet the children still are raped, abused,
Made actors in a nightmare none should see,
Fondled, fettered, forced, defiled, used
By those who cannot help but evil be.
And for such twisted souls no cure is certain.
The debt cannot be paid and left behind.
Freedom brings anew the old temptation,
And all the tightened springs beg to unwind.
All people in their sorrow should be loved,
But some must ever be from us removed.

Saya turut berduka cita. Semoga 12 Warga Indonesia diberikan yang terbaik oleh Tuhan YME, dan keluarganya diberi kesabaran dan ketabahan. Saya sudah mengganti display picture BBM saya dengan gambar hitam, bukti bahwa saya turut berduka cita. Saya mungkin tidak akan berdemo, tidak akan sok jihad, tiidak akan melakukan apapun untuk hal ini, tapi saya berdoa, berdoa untuk kesabaran dan ketabahan untuk mereka.

Semoga sengketa ini cepat selesai, semoga masalah ini cepat diberikan jalan keluarga dengan damai. God Bless You

Dan saya tetap menghimbau agar teman – teman mahasiswa tidak ikut-ikutan rusuh dengan berdemo, selain tidak ada gunanya, ga nyampe juga tujuan aslinya (kalian berdemo untuk nuntut Israel bisa damai kan? Kok demonya pake rusuh? Malah kita yg ga damai dooongg..)

intermezzo aja siang bolong  

Posted by puu'

ini perbincangan lucu. (seenggaknya lucu menurut gw :D)
gw lagi di rumah, bengong.
pembokat gw lagi main2 in rambut gw, gw diemin aja.
doi cerita banyak, ttg doi dimarahin sm org warung depan gara2 nuker brg rusak,
cerita ttg nyokap gw waktu arisan,
apalah apalah.
gw cuma ketawa2 sosial aja..
sampe2 ada perbincangan ky gini :

si mbak : " kania, kania udah putus ya sm kak *piip*"
gw : "hehehe, iya mbak.."
si mbak : "udah ada yg gantiin belom?"
gw : "hmmm, hehehehehehehe"
si mbak : " ih itu kak, ada tuh yg waktu itu mbak nganterin mama ida ke
dokter.."
gw : "kenapa tuh?"
si mbak : "itu ada dokter mudanya orang bali"
gw : "oya?"
si mbak : "iya kak, ganteng bgt. itu kayak yg suka ada di sinetron di sctv
itu. cuma lebih putih aja.."
gw : "ha ha ha"
si mbak : " pasti kalo ketemu kakak pasti dia suka deh sm kakak. ih
ganteng bgt kak.."

-__-"

hmmm, gw langsug mikir. ini si mbak polos bgt deh..seandainya dunia emg sesimpel pikiran si mbak, pasti idup jg lurus2 aja kali ya? hmmmm




Being leader being a lighter, then brightening others..  

Posted by puu'

Leaders aren't born they are made. And they are made just like anything else, through hard work. And that's the price we'll have to pay to achieve that goal, or any goal. – Vince Lombardi

Pemimpin itu tidak dilahirkan, namun diciptakan. Sesuai komitmen PT. Djarum dengan program Djarum Bakti Pendidikan untuk meingkatkan softskill Beswan Djarum, setelah Bukittinggi dan Puncak, maka tibalah waktunya kegiatan “Dare To Be A Leader” batch 3 dilaksanakan. Kegiatan yang akrab dikenal dengan sebutan DTL ini diadakan pada tanggal 30 April – 1 Mei di Hotel Tirta Sanita Kuningan, Jawa Barat. Pelatihan kepemimpinan ini dihadiri oleh 51 Beswan Djarum RSO Bandung dan RSO Semarang, yang terdiri dari berbagai universitas yang berada di Bandung, Tegal, Cirebon, dan Pekalongan . Seperti DTL di tahun – tahun sebelumnya, pelatihan ini dipandu oleh motivation consultan dengan Bapak Mathen Sumual sebagai trainernya. Pelatihan ini diadakan dengan tujuan untuk mengembangkan karakteristik dan mengasah kemampuan kepemimpinan para Beswan Djarum.

Kegiatan yang dijadwalkan padat selama dua hari ini sangat mengundang euphoria bagi Beswan Djarum. Konsep kegiatan ini diatur sedemikian rupa sehingga rasa lelah akibat aktivitas dari pagi sampai malam tidak terasa. Adanya tugas – tugas yang harus dikerjakan secara pribadi atau teamwork mampu menggali kemampuan kepemimpinan dan kerja sama untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan waktunya. Dengan adanya simulasi dan games icebreaking, peserta merasa termotivasi untuk mampu berkomunikasi, memimpin, mendelegasikan tugas, dan bekerja sama dengan teman – teman satu timnya. Menurut Pritha, Beswan Djarum regional Bandung, “saya sangat senang mengikuti pelatihan ini, saya menjadi termotivasi untuk menjadi karakter yang lebih baik. Tentu saja saya jadi ingin memimpin team, walau hanya dari hal – hal yang kecil.” Demikian pula yang dirasakan oleh para peserta Dare To Be A Leader batch 3 ini.

Pada dasarnya, kita tidak hanya belajar untuk menjadi pemimpin. Dalam pelatihan kali ini, kita juga belajar dipimpin. Kita belajar untuk menjadi seseorang yang tidak egois dan mampu mendengarkan orang lain. Memberikan kesempatan kepada teman – teman lainnya untuk menjadi leader dalam setiap sesi yang berbeda. Seperti yang dikatakan oleh Riski, Beswan daru Universitas Padjadjaran Bandung, “Pemimpin itu harus berkomitmen untuk beregenerasi. Dalam arti pemimpin harus bertanggung jawab dalam proses belajar dan kemajuan orang lain, sehingga dapat muncul pemimpin – pemimpin lainnya di kemudian hari”.

Pak Marthen dan Top Concept sudah bertahun – tahun bekerja sama dengan PT. Djarum dalam mengadakan pelatihan kepemimpinan ini. Ketika memandu kegiatan ini, beliau mengatakan, untuk menjadi seorang pemimpin sejati harus siap menghadapi tantangan dengan memiliki sebuah mental yang positif terhadap orang lain, terhadap perubahan dan terhadap masa depan. Selain itu hal yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan ialah sikap positif dan tekad untuk selalu belajar.

Seperti batch sebelumnya, materi – materi kepemimpinan dan simulasi serta games ice breaking dikemas dalam sebuah sajian yang sangat ringan dan menarik. Kita diajarkan untuk menjadi pemimpin yang memiliki karakter yang kokoh dimana setiap perbuatannya akan memberikan pengaruh positif terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya. Seperti yang ditulis oleh Pak Marthen dalam buku saya, “Dear Putu, jadilah bintang yang selalu bersinar dan berguna untuk orang lain. Semangat dan tetap semangat!! Sukses!”

Salam Beswan Djarum,

Putu Agnia Sri Juliandri

Universitas Padjadjaran, Regional Bandung